sebuah alasan

by - Januari 06, 2022

jadi, sebenarnya...

(setelah berkali-kali kamu mendesakku untuk jujur siapa yang sedang aku kagumi dan kamu juga mendesakku untuk berterus terang padanya)

begini. mengagumi seseorang itu tidak selalu harus memilikinya, betul? kamu mengagumi atau mengidolakan artis atau penyanyi atau atlet idolamu itu tidak lantas kamu harus memiliki dia kan? nah, sama aku juga mengaguminya tanpa harus memiliki dia. meskipun kamu bisa bilang ''dia kan lebih 'nyata' dari artis atau penyanyi atau atlet itu. jelas lebih dekat dan bisa diraih.'' tapi jawabanku tetap: tidak!

aku hanya sebatas mengagumi saja. kagum. sudah cukup sampai di situ saja. jika kamu bertanya apakah aku memiliki perasaan yang lain? aku justru akan bertanya balik: perasaan lain itu apa?

perasaan lain itu pasti kompleks sekali, ya. rasa suka yang luas maknanya itu. yang kemudian mungkin bisa menjurus pada dua padanan sebutan: jatuh hati atau jatuh cinta. sebenarnya juga masih tidak paham aku maksud keduanya. jatuh hati? jatuh cinta? apa bedanya? bagi seseorang yang sedang kasmaran, kedua padanan kata itu acap kali disebut-sebut. diagung-agungkan. aku malah bingung sendiri (tapi aku memang tidak sedang kasmaran).

aku cuma paham kagum. ya, aku kagum kepada dia. dia yang selalu baik bersikap manis ke semua orang, menarik penampilannya, pandai ini-itu (olahraga, seni, sains, sampai membetulkan konsleting kabel pun bisa), sopan kepada siapapun, sangat berjiwa sosial dan penyabar. lalu apalagi ya...oh dia adalah kekasihmu.

jadi, sebenarnya begitu...

ya, dia adalah kekasihmu. kamu paham, kan? sebab tidak harus memiliki itu.

You May Also Like

0 komentar