Baca Buku: Jingga Jenaka

by - Januari 13, 2022


"Jingga Jenaka" adalah puisi, komik, dan gambar yang dirangkum oleh Annisa Rizkiana tentang perasaan-perasaan hangat dalam hidup. Inspirasinya datang dari kisah sehari-hari, seperti usai mengamati anak ayam, menanak nasi, ingatan tentang Bapak, kesukaan akan sup dan tahu, serta komik perjalanan-perjalanan kecilnya. Lewat "Jingga Jenaka" kita diajak memaknai hal-hal sederhana yang sering terlewat ketika tumbuh dewasa. 

Buku ini tipis, sekitar 118 halaman saja. Desain sampulnya lucu dan sederhana, serta bersampul keras alias hardcover. Dari sampulnya saja bisa menggambarkan bahwa isi buku ini ringan dan menggemaskan. Aku suka buku-buku tipe seperti ini, fun dan ringan. Terbitan Comma Books memang selalu menarik (desain sampulnya, ilustrasi, dan isinya pasti).

Di dalamnya, Kak Annisa menuliskan puisi-puisi pendek yang tidak mendayu-dayu. Menurutku sih, bahasanya sederhana, cenderung khas anak-anak. Lalu dipadukan dengan gambar-gambar yang lucu dan gemas. Sekali duduk bisa selesai.

Ada beberapa puisi yang menarik buatku;

Puisi Pelan - Pelan
Menghabiskan kopi,
Memejamkan mata,
Melipat pangsit,
Melihat dunia, 
Memulai kata-kata,
Berjalan di hari Selasa,
Mencatat di meja baru,
Berbelanja sayur terung ungu,
Pelan-pelan saja!
Tidak perlu terburu...

Hehe... ini mengingatkan kita yang sering terburu-buru dalam segala sesuatu. Simple dan menyetil bersamaan. Kadang inginnya segera dan cepat, tapi rasanya tidak berbekas, misal minum kopi. Kalau ditanya gimana rasanya, cuma bisa jawab: pahit.

Kalau puisi yang satu ini, duh manis sekaliiii

Puisi Sabtu Rindu
aku ingin membawamu,
dalam satu kereta,
dengan dua cangkir kopi,
biskuit jahe, dan 
pipimu yang halus
melintasi planet-planet 
di hari Sabtu,
lalu pulang pada hari Minggu...

Nah, gimana manis, kan? Berdua melintasi planet-planet, dalam satu kereta. Hanya bisa terjadi di dunia imaji yang riuh warna.

Selain puisi di atas, ada lagi puisi lugu dan manis lainnya. Ada puisi tentang ibu mengomel, ayah menyetrika, puisi kue putu, bahkan puisi kepik pun ada. 

Meski ingin mengajak kita bernostalgia dengan masa kecil, ada bagian yang dewasa di sini. Dalam artian, pemilihan kata dalam puisi atau komik pendek itu mengingatkan menjadi dewasa. Mungkin saat itu Kak Annisa sedang masuk ke transisi dari masa anak ke dewasa. ^^

Suguhan terakhir ditutup dengan cerita pendek si Gula Jahe. Gula Jahe yang menikmati petualangan bersama bintang, daun, jamur yang menjadi satu. Secuil kisah dalam mimpi anak-anak. 

Buku ini bisa menjadi pilihan di kala senggang, sambil menikmati rintik hujan ditemani secangkir susu hangat atau cokelat panas. Selamat membaca.

You May Also Like

0 komentar