Nonton Yuk

by - Januari 08, 2022

Setelah sekian lama, setahun lebih, bioskop ditutup akhirnya menjelang akhir tahun kembali dibuka. Deretan film anak bangsa hingga film luar menghiasi layarnya. Ramai terasa, dahaga akan menonton film di bioskop, tertuntaskan. Setelah hanya bisa melihat film-film melalui situs online resmi maupun tidak.

Aku sebenarnya bukan tipe orang yang suka menonton film ke bioskop. Kalau ada film yang membuatku tertarik untuk ditonton baru aku akan ke bioskop. Bioskop bagiku juga tempat yang cukup mewah. Ha ha ha. Maklum aku lebih suka menonton sambil rebahan di kasur dan sambil makan. Sedangkan di bioskop tidak bisa rebahan dan hanya bisa makan popcorn, itu tidak mengenyangkan. Padahal aku ingin menonton film sambil makan nasi padang.

Tetapi ada angin berdesir yang mengayuhkan langkahku untuk pergi ke bioskop. Sudah lama aku tidak mengalami sensasi berdesir seperti ini. Bukan perasaan asing lagi. Hanya saja sudah lama tidak singgah.

"Bioskop sudah buka lagi ya?" tanyanya padaku. Aku menanggapinya dengan anggukan saja. Perempuan yang sedang duduk di sampingku ini sedang menekuri gawainya.

"Kira-kira ramai nggak?" tanyanya lagi.

"Hmm..." gumamku yang menghentikan kesibukan mengetik sejenak. "Mungkin ramai, tapi tetap saja nggak akan penuh, sih," lanjutku sambil memandang ke arahnya yang masih asik dengan gawainya. Aku pun kembali mengetik.

Hening di antara kami. Tiba-tiba sesuatu mendorongku untuk menghentikan seluruh konsentrasiku dalam mengetik. Aku mengubah posisi dudukku. Tidak lagi menghadap layar laptop. Kali ini aku menghadap lurus ke perempuan di sampingku.

"Chi," panggilku pelan.

"Hmm," gumamnya. Dia menoleh ke arahku. Meletakkan gawainya.

"Nonton yuk?" ajakku setengah ragu-ragu. Dia menatapku heran. Aku jadi salah tingkah karena tatapannya. 

"Kalau nggak mau, nggak apa kok," kataku cepat menutupi kegugupanku sambil kembali menatal layar laptopku. Pura-pura mengetik lagi. 

Setelahnya aku mendengar tawa renyahnya. Mau tidak mau aku jadi menoleh ke arahnya. Tawa renyah yang terdengar merdu di telingaku. Dia tersenyum manis sekali.

"It is a date?" godanya padaku. 

Aku terperangah mendengarnya. Seketika ada yang berdesir di dadaku. Detak jantungku berdegup lebih cepat. Telapak tanganku terasa basah. Matanya berbinar menatapku yang membeku.

"Yeah...we start again. Will you?" kataku takjub sendiri. Entah dari mana datangnya nyali itu. Kupikir tidak ada guna membuang waktu dan kesempatan lagi.

Dia mengangguk girang dengan senyum yang mengembang sedari tadi. Anggukan yang selalu dia berikan jika suatu hal sangat dia setujui atau dia sukai. Aku bisa merasakan tubuhku hangat. Aku pun tersenyum seraya menggengam erat tangannya yang halus dan dingin seperti biasa. 

Sore hari yang gerimis romantis, akhirnya aku kembali ke bioskop untuk pertama kalinya, sejak pandemi. Untuk pertama kalinya lagi dengan dia menggandeng tanganku. Dan pastinya aku berhasil mengunjungi hatinya lagi. Setelah sekian lama terpisahkan oleh egoku sendiri.

Tulisan ini dibuat dengan mengikuti tema #30HariBercerita yaitu tempat yang akhirnya kukunjungi lagi.

You May Also Like

0 komentar