Pergi ke Jember

by - Juni 01, 2022

dok pribadi

27 Mei 2022 aku memutuskan pergi ke Jember. Sebuah kota yang asing untuk sebuah kunjungan wisata. Kenapa aku ke sana? Alasannya adalah karena ada temanku di sana. Kalau tidak ada dia di sana, aku nggak terpikirkan untuk pergi ke Jember. Selain itu, karena sekarang perjalanan jarak jauh tidak ribet lagi, sebab sudah booster. Aku ingin merasakan perjalanan dengan kereta api jarak jauh lagi, setelah sekian lama. Dan belum pernah juga perjalanan kereta api ke arah timur.

Perjalanan menuju Jember dari Semarang sayangnya tidak tersedia kereta api sekali jalan atau direct. Nah, karena itu dari Semarang aku naik kereta api menuju Surabaya terlebih dahulu. Di Surabaya sendiri ada dua stasiun besar. yaitu Stasiun Surabaya Pasar Turi dan Stasiun Surabaya Gubeng. 

Perjalananku dimulai dengan kereta Airlangga dari Stasiun Semarang Poncol menuju Stasiun Surabaya Pasar Turi. Kereta Airlangga sendiri awal perjalanannya dari Stasiun Pasar Senen dan berakhir di Stasiun Surabaya Pasar Turi. Kenapa aku memilih kereta ini? Karena menyesuaikan budget dan waktu keberangkatan yang cocok. Kereta Airlangga sendiri termasuk kereta kelas ekonomi dengan tiket seharga Rp 49.000- terjangkau, kan. Dari Stasiun Semarang Poncol kereta diberangkatkan pada pukul 18.22 dan aku baru sampai di stasiun 15 menit sebelum keberangkatan dan saat memasuki gerbong kereta....rame sekali kawan. Mengingat ini kereta kelas ekonomi dengan seat 3-2 (ABC-DE) jadi benar-benar terasa penuh. Ha ha ha. Harusnya sudah bisa aku bayangkan, sih. dengan harga segitu. 

Perjalanan dengan kereta pun dimulai. Karena bagasi atas tempat duduk sudah penuh dengan tas dan barang-barang sejenisnya, jadi aku memangku tas sampai tujuan. Di luar dugaanku yang ternyata penumpangnya penuh, dua kursi depanku dan sampingku terisi, harus rela menahan kaki tertekuk 90 derajat. Untungnya setelah melewati 3-4 stasiun pemberhentian, dua penumpang di depanku turun, akhirnya sedikit longgar.

Kereta sampai di Stasiun Surabaya Pasar Turi sekitar pukul 22.50 dan aku segera bergegas mencari ojek menuju ke Stasiun Surabaya Gubeng. Kenapa? karena kereta dari Stasiun Semarang Poncol ke Stasiun Surabaya Gubeng, cukup mahal bahkan untuk kelas ekonomi. Lalu dari Stasiun Semarang Tawang tidak ada yang ke Surabaya Gubeng. Ya, begitulah akhirnya aku harus lanjut kereta di stasiun yang berbeda. Keretaku dari Stasiun Surabaya Gubeng menuju Stasiun Jember–sesuai jadwal tiket–berangkat pukul 23.35. Meskipun masih ada waktu 45 menit, aku harus bergegas segera, sebab ini pertama kalinya aku turun di Surabaya dan mencari ojek online tidak semudah itu. Aku kira keluar stasiun sudah bisa, ternyata masih harus berjalan ke arah kanan dari gerbang keluar stasiun, menuju ke SPBU. Dan itu cukup jauh dengan berjalan kaki untuk mendapatkan ojek online.

dok pribadi
sesaat setelah masuk pintu gerbong

Singkat cerita sampailah aku di Stasiun Surabaya Gubeng. Keretaku sudah berada di jalurnya. Nah, kereta menuju Stasiun Jember yang aku naiki adalah Kereta Wijayakusuma kelas ekonomi premium. Jadi ekonomi juga? Kok premium, apa bedanya? Iya, kereta ekonomi. Bedanya ekonomi premium ini jauh lebih enak dan nyaman. AC terasa dingin, kursi empuk berjajar dua seat dan bisa diatur posisinya, gerbongnya bersih masih nampak baru, dan longgar. Kebetulan kursiku berada di pertengahan (seat 9) sehingga masih ada space kaki yang cukup longgar dengan seat depannya. Penampakan dalam gerbong ekonomi premium ini seperti gambar di bawah. Rasanya separuh perjalanan ke Jember serasa naik kereta eksekutif seharga Rp 180.000 Worth it! 

sumber: www.travel.detik.com

Sisa perjalanan di kereta–dengan kenyamanan–aku tidur pulas. Sampai di Stasiun Jember sekitar pukul 03.10 disambut dengan udara yang dingin karena sehabis hujan dan sepi. Untungnya dua stasiun sebelum Stasiun Jember aku sudah bangun, kalau tidak bisa sampai di Ketapang. Karena rute Kereta Wijayakusuma berakhir di Stasiun Ketapang. Oiya, kalau mau naik ojek online dari Stasiun Jember harus jalan dulu keluar dari stasiun menuju jalan raya. Kalau takut jalan sendirian (karena terlalu malam atau masih dini hari) dan ingin cepat bisa memilih ojek pangkalan.

Oke, sekian kisah perjalananku dengan Kereta Api Indonesia rute Semarang-Jember. 

You May Also Like

0 komentar