Jalan-jalan di Jember

by - Juni 02, 2022

Melanjutkan unggahan sebelumnya, kali ini aku mau bercerita jalan-jalanku selama di Jember. Sebenarnya lebih tepat disebut "Riding With Puspa" (Puspa yang kalau naik motor sat set sat set). Nah, di hari pertama aku di Jember, Puspa mengajakku pergi ke pantai. Di Jember ada pantai juga lho, kawan. Pantai yang kami kunjungi adalah Pantai Papuma, jarak tempuhnya dari kos Puspa 45.4 km dengan waktu tempuh sekitar kurang lebih 1 jam 30 menit dengan naik motor. Luar biasa kan! Sepanjang jalan hawanya dingin masih efek sehabis hujan semalam. Saat sudah memasuki jalan ke pantai, inilah tantangannya. Jalanannya masih sepi dengan kanan kiri hutan. Ditambah pula jalanan yang semakin dekat ke pantai mulai menanjak, naik turun. 

dok pribadi
Riding with Puspa
sumber: google maps

Kami sampai di Pantai Papuma sekitar pukul 07.27 dengan pengunjung yang masih sedikit, bisa dibilang sepi. Karena pantai ini sudah dikelola, jadi ada tiket masuknya. Nah, saat inilah yang membuat kami kaget. Kenapa? Sebab tiket masuknya Rp 25.000/orang. Wow! (kok mahal ya...) Kami pikir ini mengada-ada ternyata memang sesuai dengan yang tertulis di banner. Harga tiket untuk weekdays seharga Rp 18.000 dan tiket untuk weekend/hari libur nasional seharga Rp 25.000 Lalu ada juga biaya kendaraan, kalau untuk sepeda motor dikenakan Rp 5.000 Beruntungnya kami si bapak loket memberikan diskon biaya kendaraan. Seharusnya kami membayar Rp 55.000 tetapi diminta Rp 50.000 saja. 

Dan betapa senangnya kami melihat sejauh mata memandang biru lautan tak berujung. Sejujurnya saat di tanjakan jalan itu terlihat sekali indahnya pantai ini. Sejauh mata memandang biru. Sayangnya nggak sempat terabadikan dengan ponsel, sebab jalannya agak tidak rata (nggronjal). Ketika sudah sampai persis di Pantai Papuma, tidak ada parkir motor hanya ada parkir mobil. Kata si ibu pemilik warung, "Dibawa aja mbak motornya, jangan ditinggal." Lantas kami bawa saja ke dekat pinggir pantai, di mana pengunjung yang lain juga memarkir motornya.

dok pribadi
Perahu di Pantai Papuma
 
dok pribadi
a girl who loves beach and takes a lot of picture

Cuaca hari itu benar-benar cerah. Sinar matahari pagi hangat kemudian terik seiring matahari mulai tinggi dan waktu beranjak siang. Oiya, pantai ini tempat bersandar perahu nelayan (sepertinya) karena banyak sekali perahu yang di tepian pantai. Lalu di tengah-tengah pantai dan tepi pantai banyak batu karangnya, ombaknya tidak besar saat itu, dan pasir pantainya putih. Ada juga bukitnya, namanya Siti Hinggil. Di bukit kita bisa melihat lebih luas lagi lautan biru, perahu nelayan yang terlihat kecil berlayar di tengah lautan, dan juga deburan ombak yang menghatam dinding bukit. Masyaallah. Luar biasa indah.

Kami menghabiskan waktu menikmati keindahan alam yang ada sembari mengabadikannya dalam potret di ponsel. Berikut beberapa potret yang bisa aku bagikan.

dok pribadi
Matahari pagi di Pantai Papuma
dok pribadi
Puspa berlari ke sana ke mari.

dok pribadi
Pemandangan dari bukit Siti Hinggil

dok pribadi
Sisi lain Pantai Papuma dari Siti Hinggil
dok pribadi
Batu karang besar di tengah laut
dok Puspa
Pemandangan bukit dan perahu dari tangga Siti Hinggil
dok pribadi
Potret deburan ombak

Pantai Papuma rasanya cocok sekali untuk menepi dari hiruk pikuk kota dan keriuhannya. Istilah sekarangnya healing. Selain Pantai Papuma, ada Pantai Watu Ulo, nggak jauh dari pintu loket Pantai Papuma. Nah, kalau di Pantai Watu Ulo pasirnya hitam dan ada batu yang memanjang ke lautan. Dari pintu loket masuk Pantai Papuma sudah bisa terlihat batu tersebut. 

Kami memutuskan untuk pulang sekitar pukul 09.00 karena sudah panas sekali. Kembali kami menempuh perjalanan sejauh 45.4 km kembali ke kos Puspa. Sepanjang perjalanan ini masih disuguhkan dengan kanan kiri sawah dan pepohonan. Tetapi saat sudah masuk ke arah kota, kanan kiri bangunan. Karena angin berhembus sepoi-sepoi cukup membuat terkantuk di boncengan (itu aku). Sebelum kembali ke kos, kami mampir dulu ke warteg hits di Jember (kata Puspa) untuk mengisi perut sebagai sarapan dan makan siang jadi satu. Dan kami sampai di kos Puspa sudah sekitar setengah satu siang.

Begitulah singkat cerita jalan-jalan di Jember. Hanya mengunjungi satu objek wisata di pagi hari, lalu berlanjut malam hari nonton Srimulat: Hil yang Mustahal - Babak Pertama. Jauh-jauh ke Jember nonton film? Ya, nggak apa-apa, ta. He he he...

 

 

ps: kalau main ke pantai sebaiknya membawa payung, topi, sunblock dan bekal untuk sarapan atau makan siang di tepi pantai.

You May Also Like

0 komentar