2021

by - Desember 31, 2021

2021: satu tahun setelah pandemi menyerang bumi. Satu tahun setelah beradaptasi dengan teknologi. Pada awalnya terasa berat, namun setahun ini kita bersama menapaki bumi yang tampak berbeda. Menjalani hari-hari dengan kebiasaan berbeda. Menjadikannya 'normal baru'.

Tahun ini banyak kisah terjadi. Suka, duka, gembira, sedih, kecewa, tangis, marah, putus asa, dan segala emosi perasaan yang menyertai. Beberapa teman dekatku kehilangan orang terdekatnya. Beberapa teman melangkah dalam pernikahan. Di keluarga besar, lahir bayi-bayi nan lucu, jagoan ayah bundanya. Masih dapat berkumpul bersama, meski yang jauh belum dapat pulang kampung. 

Aku mendapatkan kawan baru. Setelah ditinggal 'pergi' ke tempat baru oleh kawan lama. Aku merasa memiliki teman. Meski dia sangat (sangat-sangat) menyebalkan. Setidaknya ada hari-hariku yang penuh tawa dan banyak kata untuk meramaikan kekonyolannya. Tidak ada yang serius.

Di sepanjang tahun ini kabar baik datang dari teman-teman yang menyelesaikan pendidikannya. Ada yang memulai seminar proposal, sidang akhir, memulai koass dan wisuda. Di antaranya penuh tangis haru dan kelegaan luar biasa. Sebab akhirnya bisa menuntaskan apa yang sudah dimulai. Meskipun harus 'berdarah-darah' dalam perjalanannya. Ada juga yang mendapatkan kabar penempatan di pulau seberang sana. Harus merantau lebih jauh dari keluarga. Meski begitu di sana mereka dapatkan kawan dan saudara baru. Awalnya hanya sebatas kenal lalu menjadi kawan dekat seperantauan.

Aku sendiri di tahun ini merasakan hari-hari karantina sebab positif Cov-19. Setelah salah satu teman kos selesai karantina, berselang mungkin satu-dua minggu kemudian aku bergejala. Semua harus dijalani dengan senang hati, begitu sarannya, agar imun meningkat. Di waktu-waktu itu banyak temanku yang harus mengalami hal serupa. Kita saling menguatkan dan menemani dari jauh. 

Di tahun ini juga, setelah sudah lama sekali tidak berhubungan, aku dan temanku di smp kembali berkomunikasi. Hasilnya banyak bercerita dan bertukar pikiran (lebih tepatnya dia yang bertanya aku yang jawab). Dan menemukan fakta... ternyata lama juga kita mengobrolnya. Hmm... bisa disamakan dengan satu kali panggilan telepon = 3-4 sks (dengan satu sks = 1 jam). Ada serunya, ada bingungnya juga. Sebab dia menanyakan hal-hal yang tidak terduga atau justru sudah sering kita jalani (yang pernah diajak ngobrol pasti tahu).

Di tahun ini kita, seluruh Indonesia, dibuat merinding dan bangga dengan prestasi atlet bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2020: Greysia Polii-Apriyani Rahayu meraih medali emas sektor ganda putri dan Anthony Sinisuka Ginting meraih medali perunggu sektor tunggal putra. Masih di bulutangkis, Leani Ratri Oktila, meraih tiga medali di Paralimpiade Tokyo 2020. Medali tersebut satu perak di sektor tunggal putri serta dua emas masing-masing di sektor ganda putri dan ganda campuran. Masih (lagi) di bulutangkis, kontingen Thomas Indonesia berhasil membawa pulang Piala Thomas 2020, setelah di pergelaran sebelumnya harus rela di tempat kedua.

Apalagi ya...

Oh, iya, akhirnya bisa meet up dengan kawan lama di osn dulu. Yey! Setelah hanya bersapa lewat media sosial. Kita bisa bertemu walau hanya sehari dan sebentar. Pertemuan itu semoga bisa membawa energi baik ke diri kita masing-masing. We were struggling in our own way, betul?

Aku sempat mengalami reading slump. Alhasil tahun ini tidak lebih dari 40 buku yang berhasil aku baca. Mengikuti tantangan #ReadChristie2021 juga putus-nyambung. Tidak berhasil lengkap 12 buku dengan tema berbeda di setiap bulannya. Meski begitu tetap seru, sebab banyak judul baru yang aku dapatkan. Yup. Judul buku baru, keinginan beli meningkat, akhirnya menumpuk di rak.

Di akhir 2021, aku (akhirnya) berhasil memulai tulisan baru di blog ini. Setelah satu tahun tidak terisi apapun. Terakhir postingan di tahun 2019, hanya berupa ucapan selamat ulang tahun untuk diriku, menyambut 20 tahun. Alhamdulillah, di penghujung minggu Desember 2021 blog ini kembali hidup. Lega rasanya bisa mengungkapkan dalam tulisan untuk hal-hal yang terlalu sulit diucapkan atau terlalu panjang dijelaskan oleh suara mulut ini. 

Semakin lama, orang silih berganti. Ada yang 'pulang' dan ada yang masih bertahan. Makin diingatkan akan prioritas hidup. Keluarga menjadi tempat pulang, bisa berbeda dengan yang lainnya. Arti 'keluarga' dan 'rumah' pun semakin luas. 

Riuh, ramai dunia akan seperti itu, mungkin akan makin-makin penuh. Dan kewarasan diri tetap menjadi utama. 

Selamat tahun baru! Semoga bahagia mampir lebih lama, keberuntungan datang di saat yang tepat, kesehatan jiwa raga menjadi fokus bersama, dan temanku berkata, "jangan terlalu memaksakan diri." 

Cheers to many memories to come ^^

You May Also Like

0 komentar